Bopeng Bekas Jerawat Bisa Hilang Permanen?

Admin

8/4/20231 min read

Bopeng bekas jerawat
Bopeng bekas jerawat

Apa itu acne scar/bekas jerawat

Acne scar atau yang lebih dikenal dengan bekas jerawat adalah perubahan tekstur dan lekukan permukaan kulit akibat jerawat yang tidak tertangani dengan baik, dapat berupa bopeng atau cekung ke dalam atau perubahan warna semata.

Jenis-jenis Acne Scar :

  1. Atrophic Acne Scar Tipe Rolling

    Jenis scar ini biasa melibatkan lapisan dermis hingga ke jaringan subkutan berbentuk cekungan lebar dengan tepi miring sehingga memberikan penampakan kulit yang rolling atau berundulasi.

  2. Atrophic Acne Scar Tipe Boxcar

    Scar dengan tipe ini memiliki diameter 1,5 hingga 4 mm berbentuk cekungan bulat atau segi empat dengan tepi yang jelas.

  3. Atrophic Acne Scar Tipe Icepick

    Jenis icepick adalah tipe scar yang memiliki ciri khas berukuran kecil, biasa <2 mm, tetapi memiliki infiltrasi yang cukup dalam dengan bentuk menyerupai kerucut.

Penanganan :

  1. Chemical peeling

    Chemical peeling bertujuan untuk mempercepat proses eksfoliasi normal, meningkatkan regenerasi kulit, serta remodeling dari jaringan.

    Bahan kimia yang banyak digunakan dalam modalitas ini, antara lain asam salisilat, asam glikolat, dan asam trikloroasetat.

  2. Subsisi (Subcutaneus Incisionless Surgery)

    Subsisi memiliki prinsip kerja membebaskan scar dari jaringan fibrosis dan pembuluh darah di bawah lesi, mengurangi pembentukan jaringan penyambung, tanpa merusak permukaan kulit. Tindakan ini paling baik diindikasikan untuk penderita acne scar tipe rolling.

  3. Skin needling

    Tindakan ini berfungsi untuk menghancurkan kolagen yang berada pada dermis superfisial dan menginduksi produksi kolagen di bawah epidermis melalui kaskade faktor pertumbuhan.

    Tindakan diindikasikan pada penderita scar tipe rolling dan boxcar superfisial.

  4. Tindakan Laser

    Tindakan laser yang dilakukan biasanya bersifat ablatif dan biasanya menggunakan laser CO2.

  5. Microneedle

    Tindakan abrasi kulit secara fisik sehingga menyebabkan luka superfisial yang nantinya akan menstimulasi kolagen dermis atau proses reepitelisasi.

dr. Susi Hartuti

Amabelle Batununggal & Amabelle Sukajadi